Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat
bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang,
baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik. Pada awalnya
frekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x (
x-ray) namun kemajuan teknologi modern memakai pemindaian (
scanning) gelombang sangat tinggi (
ultrasonic) seperti
ultrasonography (USG) dan juga MRI (magnetic resonance imaging).
SEJARAH RADIOLOGI
Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Roentgen, seorang professor fisika
dari Universitas Wurzburg, Jerman. Saat itu ia melihat timbulnya sinar
fluoresensi yang berasal dari Kristal barium platinosianida dalam tabung
Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Pada tahun 1901 mendapat hadiah
nobel atas penemuan tersebut. Akhir Desember 1895 dan awal Januari 1896
Dr Otto Walkhoff (dokter gigi) dari Jerman adalah orang pertama yang
menggunakan sinar x pada foto gigi ( premolar bawah) dengan waktu
penyinaran 25 menit, selanjutnya seorang ahli fisika Walter Koenig
menjadikan waktu penyinaran 9 menit dan sekarang waktu penyinaran
menjadi 1/10 second (6 impulses). William Rollins adalah orang yang
mengerjakan intraoral radiograf pada tahun 1896 mengalami cedera
disebabkan efek pekerjaan yaitu kulit tangannya terbakar sehingga
direkomendasikanlah pemakaian tabir/pelindung antara tabung, pasien
maupun radiographer. Korban lain dr Max Hermann Knoch orang
Belanda yang bekerja sebagai ahli radiologi di Indonesia. Ia bekerja tanpa
menggunakan pelindung tahun 1904 dr Knoch menderita kelainan yang cukup
berat luka yang tak kunjung sembuh pada kedua belah tangannya. Lama
kelamaan tangan kiri dan kanan jadi nekrosis dan lama diamputasi yang
akhirnya meninggal karena sudah metastase ke paru.
RADIOLOGI DAN RADIOGRAFI

Radiasi adalah pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus
ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel.
Partikel radiasi terdiri dari atom atau subatom dimana mempunyai massa
dan bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi menggunakan energi
kinetik. Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah electron, beta,
alpha, photon & neutron. Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah
maupun buatan. Sumber radiasi alamiah contohnya radiasi dari sinar
kosmis, radiasi dari unsur-unsur kimia yang terdapat pada lapisan kerak
bumi, radiasi yang terjadi pada atsmosfir akibat
terjadinya pergeseran lintasan perputaran bola bumi. Sedangan sumber
radiasi buatan contohnya radiasi sinar x, radiasi sinar alfa, radiasi
sinar beta , radiasi sinar gamma.
SINAR X

Sinar x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar
kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat
pendek. Penggunaan sinar x adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa
gigi geligi serta jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak
pada diagnostic imaging system.
Perbedaan antara sinar dengan sinar elektromagnetik lainnya terletak
pada panjang gelombang dimana panjang gelombang pada sinar x lebih
pendek yaitu :
1 A = 1/100.000.000 cm = 10-8 cm.
Lebih pendek panjang gelombang dan lebih besar fekwensinya maka energi
yang berikan lebih banyak. Energi pada sinar x memberikan kemampuan
untuk penetrasi khususnya gigi, tulang dan jaringan disekitar gigi.
Efek dari radiasi elektromagnetik dalam kehidupan, bervariasi tergantung
panjang gelombang, Gelombang TV dan radio dimana berada di atsmosfir
tidak mempunyai efek pada jaringan manusia. Microwave dengan energi
radiasi yang rendah dapat menghasilkan energi panas dalam jaringan
organik yang juga bekerja pada microwave ovens. Elektromagnetik dengan
energi yang sangat rendah dapat menyebabkan ionisasi seperti yang ada
pada MRI (magnetic resonance imaging) untuk diagnostik. Kemampuan sinar x
menghasilkan gambar mengindikasikan sinar x dapat menembus kulit,
jaringan dan tulang.
SIFAT-SIFAT SINAR X
Sinar x mempunyai beberapa sifat fisik yaitu daya tembus, pertebaran,
penyerapan, efek fotografik, fluoresensi, ionisasi dan efek biologik,
selain itu, sinar x tidak dapat dilihat dengan mata, bergerak lurus yang
mana
kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya, tidak dapat difraksikan
dengan lensa atau prisma tetapi dapat difraksikan dengan kisi kristal.
Dapat diserap oleh timah hitam, dapat dibelokkan setelah menembus logam
atau benda padat, mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi.
a. Daya tembus
Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya tembus
yang sangat besar seperti tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung
(besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah
berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembusnya.
b. Pertebaran
Apabila berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas
sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi
sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak
pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi
hambur ini maka diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid)
yang tipis.
c. Penyerapan
Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat
atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya
atau berat atomnya makin besar penyerapannya.
d. Fluoresensi
Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau
zink sulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis
yaitu :
1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.
2. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat
walaupun radiasi sinar x sudah dimatikan (after – glow).
e. Ionisasi
Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat
menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.
f. Efek biologi
Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek
biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.
DENTAL RADIOGRAFI
Kesimpulan, sinar x dihasilkan dengan konversi energi listrik menjadi
radiasi, tidak terlihat, penjalarannya berupa garis lurus, dapat
menembus jaringan lunak dan kerasn sertan mempunyai efek fotografis
dengan menghasilkan gambar yang dapat dilihat.
PEMBUATAN SINAR X
Untuk pembuatan sinar X diperlukan sebuah tabung rontgen hampa udara
dimana terdapat elektron – elektron yang diarahkan dengan kecepatan
tinggi pada suatu sasaran (target). Dari proses tersebut di atas terjadi
suatu keadaan di mana energi elektron sebagian besar di rubah menjadi
panas ( 99% ) dan sebagian kecil (1 %) menjadi sinar x.
Suatu tabung pesawat rontgen mempunyai beberapa persyaratan yaiatu:
1. Mempunyai sumber electron
2. Gaya yang mempercepat gaya electron
3. Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa udara
4. Alat pemusat berkas electron ( focusing cup )
5. Penghenti gerakan electron
1. Sumber Elektron
Sebagian sumber elektron adalah kawat pijar atau filamen pada katode di
dalam tabung pesawat rontgen. Pemanasan filament dilakukan dengan suatu transformator khusus.
2. Gaya yang mempercepat gerakan elektron
Gaya tersebut bergantung pada tegangan yang dipasang pada tabung rontgen.
3. Lintasan elektron yang bebas dalam hampa udara
Lintasan ini terjadi dalam ruang yang praktis hampa udara di antara katoda dan anoda
4. Alat pemusat berkas elektron
Alat ini menyebabkan elektron – elektron tidak bergerak terpencar – pencar tetapi terarah ke bidang focus ( focal spot )
5. Penghenti gerakan elektron
Penghentian gerakan elektron dapat dibedakan atas keeping Wolfarm yang
ada pada anoda yang diam dan piring Wolfarm di atas tangkai molybdenum
pada tabung rontgen anoda berputar. Wolfarm adalah bahan focus yang
mempunyai titik lebur tinggi mencapai 34000C dan no atom 74.
PROSES TERJADINYA SINAR X
Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut :
a. Katoda (filament) dipanaskan (besar dari 20.0000C) sampai menyala
dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
b. Karena panas electron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.
c. Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi,
elektronelektron gerakannya dipercepat menuju anoda yang berpusat di
focusingcup.
d. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada target (sasaran) sehingga terbentuk panas (99%) den sinar x (1%)
e. Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar x, sehingga
sinar x yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
f. Panas yang tinggi pada target (sasaran) akibat benturan electron
dihilangkan dengan radiator pendingin.
Ringkasan terjadinya sinar x
Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi,
logam pijar molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut
menghasilkan awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai
filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula electron-elektron
tertarik ke anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium platinum sianida
atau tungsten carbide). Dengan kata lain bila anoda dibombardir oleh
electron, akan timbul pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x, keadaan ini terjadi di dalam tabung vakum Coolidge.
Tabung sinar x

Tabung sinar x terdiri dari tabung gelas hampa udara, elektroda positif
disebut anoda dan elektroda positif disebut katoda. Katoda dibalut dengan
filament, bila diberi arus beberapa mA bisa melepaskan elektron. Dengan
memberi tegangan tinggi antara anoda dan katoda maka elektron katoda
ditarik ke anoda. Arus elektron ini dikonsentrasikan dalam satu berkas
dengan bantuan sebuah silinder (focusing cup). Antikatoda menempel pada
anoda dibuat dari logam dengan titik permukaan lebih tinggi, berbentuk
cekungan seperti mangkuk. Waktu elektron dengan kecepatan tinggi di
dalam berkas tersebut menumbuk antikatoda, terjadilah sinar x. Makin
tinggi nomor atom katoda maka makin tinggi kecepatan elektron, akan
makin besar daya tembus sinar x yang terjadi. Antikatoda umumnya dibuat
dari tungsten, sebab elemen ini nomor atomnya tinggi dan titik leburnya
juga tinggi (34000C) hanya sebagian kecil energi elektron yang berubah
menjadi sinar x kurang dari 1% pada tegangan 100 kV dan sebagian besar
berubah menjadi panas waktu menumbuk antikatoda. Panas yang tinggi pada
tabung didinginkan dengan menggunakan pendingin minyak emersi / air.
EFEK DARI RADIASI
radiasi pengion berbahaya bagi manusia, akan tetapi seperti juga
racun, tingkat radiasi yang membahayakan manusia bertingkat-tingkat,
bergantung kepada jenis radiasi, apakah radiasi oleh sinar alpha, beta,
gamma atau sinar-x, juga bergantung kepada besarnya radiasi itu sendiri.
Di alam sendiri kita tidak bisa menghindar dari radiasi, mulai dari
radiasi yang berasal dari lingkungan sekitar (batuan atau udara yang
mengandung zat radioaktif alam) atau dari radiasi kosmik.
Efek radiasi terhadap sel bergantung dari jenis sel dan besar dan
jenis radiasi. Pada dosis di atas 50 rad, sel mamalia (manusia) dapat
langsung mati. Dosis yang lebih kecil yang tidak menyebabkan kematian,
mungkin dapat menyebabkan mutasi sel atau kanker. Efek radiasi terhadap
sel yang cepat membelah diri (sebagai contoh sel tulang sumsum atau
kulit) sangat berbeda dengan sel yang lambat atau jarang membelah diri
(sebagai contoh sel otak dewasa atau otot).
Partikel alfa, beta, neutron, sinar gamma dan sinar-x adalah radiasi
pengion. Artinya, mereka berinteraksi dengan materi (semua materi,
termasuk jaringan hidup) dengan mengionisasi atom. Ion adalah sebuah
atom yang bermuatan karena mengambil atau melepaskan elektronnya.
Sebagai contoh, partikel alfa yang bermuatan positif akan menarik
elektron negatif dari orbit suatu inti atom, sehingga atom akan
kekurangan elektron, artinya menjadi bermuatan positif. Partikel beta
yang bermuatan negatif melakukan hal yang sama seperti partikel alfa,
hanya atom yang ditembaki partikel beta menjadi ion negatif. Neutron,
sinar gamma dan sinar-x adalah neutral, akan tetapi dapat menendang
elektron dari orbitnya karena benturan. Atom yang terionisasi, apabila
terdapat dalam molekul biologi yang vital seperti DNA, akan merusak DNA
tersebut, kerusakan dapat permanen atau dapat juga kembali normal dengan
mekanisme alami tubuh. Apabila sel dapat bertahan tanpa terjadi
kerusakan molekulnya, hasilnya tentu saja jaringan tidak rusak karena
radiasi. Kerusakan dapat juga terjadi karena molekul air dalam jaringan
yang terionisasi, akan membentuk radikal bebas yang juga dapat merusak
molekul lain atau molekul DNA.
MANFAAT SINAR X
Dalam ilmu kedokteran,sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi
tulang,gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan
langsung pada tubuh pasien.
Biasanya,masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘’FOTO
RONTGEN’’.Selain bermanfaat,sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat
berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan secara berlebihan
maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya,misalnya kanker.Oleh
sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering memakai ‘’FOTO
RONTGEN’’ secara berlebihan. Setiap saat, Bumi kita dibombardir dengan
berbagai macam radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh
objek-objek langit, mulai dari sinar radio yg berenergi rendah hingga
sinar gamma yg berenergi tinggi. Akan tetapi, dengan keberadaan atmosfer
Bumi, hanya sinar radio dan sinar tampak (visual) yang mencapai
permukaan Bumi. Sementara, sinar-sinar yang lain hanya mampu menembus
hingga ketinggian tertentu.
Referensi
1. www.wikipedia.org/wiki/Radiologi
2. med.unhas.ac.id/radiologi
3. bedah.fkh.ugm.ac.id
4. www.doktertomi.com
5. www.radiologymalaysia.org