Keselamatan & Kesehatan Kerja di
Instalasi Radiodiagnostik
Bekerja pada bagian
radiologi haruslah memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi aspek
keselamatan dan kesehatan kerja. hal ini disebabkan spesifikasinya yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan apabila peraturan dan ketelitian tidak
menjadi etos kerja. Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan,
yaitu:
A. Keselamatan arus listrik
1. Arde listrik peralatan sinar-x
Arde dilakukan
dengan menghubungkan permukaan metal/logam pada pesawat sinar-x ke tanah
melalui konduktor tembaga. Konduktor ini bisa berupa:
Satu lempeng
tembaga yang ditempelkan ke permukaan metal/logam dari meja pemeriksaan, tuas
penyangga tabung, tranformator dan control consoul dan menghu-bungkannya ke
tanah. PERHATIKAN BETUL BAHWA LEMPENG LOGAMNYA BENAR-BENAR MENEMPEL.
Satu konduktor bumi
yang terdapat pada kabel utama dari pesawat sinar-x bergerak (mobile unit) yang
terhubung pada bagian akhir dari rangkaian pesawat yang membutuhkan arde dan
ujung yang lain pada konduktor bumi di dalam colokan listrik (pulg socket).
INGAT, penggunaan
kabel pe-nyambung (extention cable) atau adaptor akan meng-hambat kelancaran
kerja dari konduktor bumi dan jangan digunakan, kecuali jika tidak terdapat
alternatif lain. Tetapi, jika harus menggunakan kabel penyambung harap diingat
ukuran dan besar kabel harus sama dengan kabel utamanya dan kedua ujung ardenya
harus benar-benar tersambung dengan baik.
PERIKSALAH SECARA
TERATUR KABEL DAN SAMBUNGAN PADA KEDUA UJUNG dengan kondisi seperti di bawah
ini:
Karet pembungkus
kabel. Jika terdapat potongan atau kerusakan hendaknya segera diperbaiki atau
diganti.
Sambungan antara
ujung kabel dan colokan listrik. Karet pembungkus kabel hendaknya terlindung di
dalam kotak colokan listrik.
Kotak colokan listrik.
Jika kotak ini retak atau pecah hendaknya segera diganti.
Ujung arde yang
terdapat di dalam colokan listrik hendaknya terkait dengan baik. Setiap 6 bulan
teknisi listrik atau petugas yang cakap harus mengecek keadaan ini. jika
colokannya putus, maka jangan dimasukkan ke dalam soket listrik sampai ia
benar-benar telah diperbaiki dan aman.
Catatan: Kerusakan
dapat dicegah dengan penanganan yang cermat dan hati-hati terhadap peralatan
sinar-x dan kabelnya. Jangan sampai kabel dalam keadaan tegang, kusut, menempel
pada permukaan yang tajam saat digerakkan.
2. Sekering/Fuse
Peralatan listrik
diperlengkapi dengan sekering sebagai alat pengaman untuk mencegah arus yang
tidak sesuai pada saat melewati rangkaian. Oleh sebab itu, sangat penting untuk
memasang sekering yang benar nilainya.
Jika sekeringnya
tidak berfungsi maka sebaiknya ditukar dengan yang lain pada nilai yang sama.
Jika gagal lagi maka terdapat kerusakan pada rangkaian dan harus dicari
sebabnya serta diperbaiki.
JANGAN PERNAH
menaikkan nilai sekering, karena hal ini sangat bahaya dilakukan.
Beberapa model
pesawat sinar-x mempunyai colokan listrik khusus, biasanya berwarna merah dan
ditandai dengan “hanya sinar-x”. Hal ini jangan digunakan untuk pemakaian yang
lain, karena ia colokan khusus tanpa sekering. Alat itu didisain khusus untuk
menerima tegangan listrik pada saat eksposi yang amat sangat rendah, akan
tetapi sangat berbahaya bila digunakan dengan tegangan listrik biasa yang tidak
mempunyai peralatan pengaman khusus di dalam pesawat sinar-x nya.
3. Colokan dan soket listrik
Jika memungkinkan
hendaknya semua soket listrik harus punya penghubung (switch) sehingga aliran
listrik dapat diputus sebelum colokan dilepaskan.
INGAT, jangan
pernah mencabut colokan dengan menarik kabelnya. Dengan cara mematikan
penghu-bungnya adalah lebih baik, hal itu akan menghindari terjadinya bunga api
pada colokan dan soket tetap baik.
Soket harus
terhindar dari air atau cairan dan jangan ditempatkan pada tempat yang
memungkinkan terjadinya percikan air atau air yang mengalir .
Jika peralatan
kamar gelap –seperti tabung iluminator- membu-tuhkan penghubung listrik, maka
kabelnya harus ditempatkan pada posisi yang aman dan jangan sampai tersentuh
petugas yang sedang bekerja.
Jika colokan atau
soket sudah berumur tua atau jika sekering penghubung tidak mengait dengan
baik, maka ujung logam co-lokannya atau soketnya akan menjadi panas.
Kalau hal ini
terjadi, hendaknya colokan atau soketnya harus diganti walaupun sebe-narnya
disebabkan oleh ukuran kabel yang tidak sesuai dengan besar arus listrik yang
mengalir.
Atau panggillah
tenaga yang berkompeten tentang listrik untuk memperbaikinya.
4. Pelindung/pembungkus peralatan
Peralatan yang
berisi komponen listrik harus mempunyai pelindung.
Pelindung ini untuk
meyakinkan bahwa tidak ada komponen yang terkelupas dan bisa tersentuh. Bagian
ini dirancang terpisah dengan bagian lain dan mempunyai pembungkus.
Sehingga
pembungkusnya harus selalu terlindung dengan baik dan jika rusak harus
dipindahkan setelah semua peralatan listrik “diputus” , dan periksalah semua
ujung peralatan, tidak ada yang menempel pada bagian lain.
Jika terdapat
kerusakan pada bagian dalam dari peralatan hendaknya yang mengambil adalah
teknisi listrik. Dan semua ujung peralatan harus dalam keadaan tidak ada arus
listrik.
INGAT, periksa
sekering apakah masih melekat ketika pelindung logam sedang diperbaiki.
5. Pembersihan peralatan
Jangan pernah
menggunakan air atau lap basah untuk membersihkan peralatan listrik. Gunakanlah
krim pembersih yang tidak mudah terbakar (non-flammable) seperti krim pembersih
“bodi” mobil yang dengan mudah dapat dibeli di pasar.
6. Perbaikan peralatan
Perbaikan peralatan
harus dilakukan oleh orang terlatih dan mem-punyai kecakapan untuk jenis
pekerjaan tersebut.
7. Konsleting (electrical fire)
Peralatan listrik
–karena kesalahan- bisa terjadi konsleting atau kelebihan arus listrik sehingga
menjadi panas yang bisa mengakibatkan kebakaran.
Jika asap atau rasa
panas terasa, peralatan yang ada harus diputus dari sambungan listriknya dengan
segera.
Api yang timbul
pada peralatan listrik biasanya tidak cepat merambat bila penghubung listriknya
dimatikan, karena bahannya dibuat dari yang tidak mudah terbakar. Tetapi jika
api telah menjalar hendaknya dipadamkan dengan tabung pemadam api yang berisi
gas CO2 atau bubuk pemadam api.
JANGAN pernah
menggunakan air bila terjadi konsleting. Pasir yang kering bisa digunakan bila
tidak terdapat peralatan yang lain. INGAT bila terjadi kebakaran, panggil teman
untuk memindahkan setiap orang/pasien ke tempat yang aman dan dekat dengan
pintu.
Karena untuk
mencegah bahaya kebakaran, maka segala serpihan yang mudah terbakar jangan
berada dekat atau di dalam bagian yang mengandung listrik.
Udara harus dapat
dengan mudah bertukar pada bagian peralatan tersebut sehingga tidak terjadi
peningkatan panas pada bagian itu.
B. Keselamatan peralatan mekanik
Buatkanlah ruangan
untuk pesawat sinar-x dan kamar gelap yang cukup besar agar tidak terjadi
kecelakaan pada radiografer dan pekerja lainnya. Periksalah apakah:
1. Barang-barang
perabot terletak secara aman di dinding, lantai atau atap.
2. Kunci dan gembok
berfungsi dengan baik.
3. Tombol dan
pembungkus peralatan terletak dengan aman pada posisinya sehingga tidak ada
jari-jari pasien atau radiografer yang tersentuh atau luka akibat keadaan
tersebut. Sekrup atau mur yang lepas harus diganti dengan ukuran yang sama.
4. Periksalah konus
dan pembatas sinar-x, apakah tersambung dengan baik ke tabung sinar-x dan
tabung sinar-x tersambung dengan baik dengan penyangganya.
C. Keselamatan radiasi
1. Periksalah karet
Pb. yang digunakan untuk meyakinkan tidak adanya sinar-x yang tembus ketika
melakukan pemeriksaan (terutama pada eksposi yang dekat organ/daerah sensitif).
Jika karet timbal yang digunakan tidak cukup tebal, maka gunakan karet timbal
yang lebih tebal sehingga tidak timbul kabut pada film hasil.
2. Apron/Pelindung
Pb. Periksalah apron untuk meyakinkan bahwa tidak ada bagian yang rusak, ingat
bahwa bila apron yang digunakan terdapat celah atau renggang yang kecil sekalipun
maka tetap harus dilakukan perbaikan atau pemindahan letak bagian yang rusak
tersebut. Lipatan dapat ditekan dan ditempel dengan lem perekat untuk
menghindari terjadinya berbagai pecahan pada karet Pb. Jika bagian yang rusak
ini telah diperbaiki, hendaknya diperiksa dengan menggunakan sinar-x apakah
masih terdapat kebocoran radiasi.
D. Pengamanan cairan kimia
Cairan kimia untuk
pemrosesan film adalah bahan yang berbahaya karena ia dapat merusak/iritasi
kulit dan menyebabkan uap yang berbahaya ketika terhirup. Oleh sebab itu
ventilasi yang baik pada kamar gelap adalah kebutuhan yang mendasar dan jika
ingin membuat larutan kimia hendaknya dilakukan di luar ruangan kamar
gelap/udara terbuka. Perlu dingatkan juga pada petugas yang mengaduk
cairan/bubuk pemroses film agar berhati-hati ketika menuangkan cairan/bubuk
tersebut ke dalam air karena bisa terpercik, terhirup atau menempel pada
dinding ruangan dan berakibat larutan menjadi terkontaminasi.
Pakaian pelindung:
sarung tangan karet, masker, apron dan kaca mata pelindung harus digunakan
ketika mengaduk cairan kimia. Tangan harus selalu dicuci segera setelah bekerja
dengan larutan. Jika larutan terpercik ke wajah atau mata maka harus dicuci
dengan air bersih.
Penggunaan larutan
penetap (fixer) harus selalu hati-hati karena terdapat kandungan perak (Ag.)
yang bisa menyebabkan polusi. (C)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar