TEKHNIK RADIOGRAFI PEMERIKSAAN OS
ARTICULATIO CUBITI TENTANG MACRORADIOGRAFI
DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan
berkah rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tekhnik radiografi tentang macroradiografi
pemeriksaan articulatio cubiti.
Makalah ini merupakan makalah yang harus dibuat oleh masing-masing
mahasiswa sebagai tugas dari dosen mata kuliah. kami sebagai penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah mnembantu dalam pengerjaan makalah ini
tanpa kalian makalah ini tidak ada apa-apanya
dan kepada pak arifin kami
ucapkan terima kasih karena telah
membimbing kami selama pengerjaan makalah ini.
kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. kami tetap mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat
yang dapat membantu kami dalam penulisan
makalah ini agar dapt menjadi lebih
baik. Kendati demikian kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja
yang membacanya.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
, juli 2011
Penulis
I.PENDAHULUAN
Macroradiografi adalah metode pembesaran image
yang dihasilkan dengan cara meletakkan subjek dan film pada jarak
tertentu,sehingga pancaran divergen sinar –x akan menghasilkan pembesaran yang
diinginkan.
Yang berpengaruh terhadap macroradigrafi adalah
Ø FFD.FOD,OFD
Ø FOCUS
Ø Short exposure time
Ø Posisi pasien
Ø Jenis film(butiran AgBr halus)
Ø Jenis IS
Magnifikasi dipengaruhi oleh:
Ø FFD dan OFD
Ø Semakin besar FFD maka magnifikasi akan semakin kecil karena sifat penyinaran
sinar-x yang divergen.
Ø Semakin jauh objek dari fokus,sudut
penyebaran sinar-x akan semakin kecil mengenai objek,sehingga objek akan
terproyeksi di film radiografi menjadi semakin kecil atau sama,demikian pula
sebaliknya.
Ø OFD semakin besar maka magnifikasi akan
semakin besar.
Ø Semakin jauh objek dari film maka sudut penyebaran sinar-x akan semakin
besar dan objek akan terproyeksi difilm akan semakin besar.
1
Magnifikasi terjadi bila:
Ø FFD diperkecil dan FOD tetap
Ø FFD
diperkecil dan FOD diperkecil
Ø FFD
tetap dan OFD diperbesar.
II.MASALAH
Berapakah FOD dan OFD jika terjadi pembesaran atau
magnifikasi sebesar 1,5; 1,75; dan 2 dengan menggunakan FFD 90 CM?
III.METODOLOGI
Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan
metode experimen dinstalasi radiologi di rumah sakit A.
IV.ALAT DAN BAHAN
Ø pesawat
x-ray
Ø kaset 24 x 30 cm
Ø film 24 x 30 cm
Ø sponge 30 cm;51,5 cm;dan 45 cm
V.ANALISA
DATA
Setelah melakukan uji coba diinstalasi radiologi
disuatu rumah sakit,maka kami menyimpulkan bahwa semakin jauh jarak antara objek dan film maka semakin
besar terjadi magnifikasinya dan semakin dekat
jarak antara objek dan tube maka
semakin besar juga terjadi magnifikasinya.
2
VI.TEKHNIK PEMERIKSAAN
A.Foto pertama
- Film 24 cm x3o cm dibagi dua
- Kaset 24 x 30 cm dibagi dua
- Pasien supine diatas meja pemeriksaan
- Atur lengan atau elbowjoint pada pertengahan kaset
- Cr: tegak lurus
- Cp :pada pertengahan objek
- FFD :90 cm
- Kv :46
- mAs : 6.0
B.Foto kedua
- Film 24 x 30 cm dibagi dua
- Kaset 24x30 cm dibagi dua
- Pasien supine diatas meja pemeriksaan
- Atur lengan atau elbow joint pada pertengahan kaset
- Objek diletakan diatas sponge dengan ketebalan 30 cm
- FFD ;90 CM
- FOD:60 CM
- OFD :30 CM
3
- Cr : tegak lurus pda pertengahan objek
- Cp:pada pertengahan objek
- Kv :46
- mAs : 6,0
C.FOTO KETIGA
- Film 24 x 30 cm dibagi dua
- Kaset 24x30 cm dibagi dua
- Pasien supine diatas meja pemeriksaan
- Atur lengan atau elbow joint pada pertengahan kaset
- Objek diletakan diatas sponge dengan ketebalan 51,5cm
- FFD ;90 CM
- FOD:51,5 CM
- OFD :38,5 CM
- Cr : tegak lurus pda pertengahan objek
- Cp:pada pertengahan objek
- Kv :50
- mAs : 8,0
D.FOTO KEEMPAT
- Film 24 x 30 cm dibagi dua
- Kaset 24x30 cm dibagi dua
4
- Pasien supine diatas meja pemeriksaan
- Atur lengan atau elbow joint pada pertengahan kaset
- Objek diletakan diatas sponge dengan ketebalan 45 cm
- FFD ;90 CM
- FOD:45 CM
- OFD :45 CM
- Cr : tegak lurus pda pertengahan objek
- Cp:pada pertengahan objek
- Kv :50
- mAs : 8,0
VII.HASIL
Dengan FFD 90 CM dan terjadi magnifikasi
1,5;1,75;dan 2 maka kami memperoleh hasil FOD
dan OFD dengan menggunakan rumus :
*MENCARI FOD*
M = FFD
FOD
*MENCARI OFD*
OFD =FFD –FOD
5
PEMBAHASAN:
1.Magnifikasi 1,5
M = FFD
FOD
1,5 = 90 CM
FOD
FOD = 90 CM
1,5
FOD = 60 CM
OFD = FFD – FOD
= 90 CM – 60 CM
=30 CM
2.Magnifikasi 1,75
1.75 = 90 cm
FOD
FOD =90 CM
1,75
FOD =51.5 CM
OFD = FFD- FOD
=90 – 51.5 CM
=38,5 CM
6
3.Magnifikasi 2
2 = 90 CM
FOD
FOD = 90 CM
2 CM
FOD = 45 CM
OFD = FFD – FOD
=
90 CM – 45 CM
=45 CM
* TABEL HASIL*
NO
|
FILM
|
MAGNIFIKASI
|
FFD
|
OFD
|
FOD
|
1
|
PERTAMA
|
Tidak ada
|
90 cm
|
||
2
|
KEDUA
|
1,5
|
90 cm
|
30 cm
|
60 cm
|
3
|
KETIGA
|
1,75
|
90 cm
|
38,5
|
51,5
|
4
|
KE EMPAT
|
2
|
90 cm
|
45 cm
|
45 cm
|
Maka terjadi magnifikasi yang paling besar
pada jarak FFD 90 CM,OFD 45 CM dan FOD 45 CM.
7
PENUTUP
Demikian lah makalah kami yang berjudul
os articulatio cubiti tentang macroradiografi.dalam pembuatan makalah
ini,kami menyadari masih banyak kekurangan nya oleh karena itu
kami masih mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman semua.
Kepada bapak Arifin,S.ST selaku dosen pembimbing kami mengucapkan banyak
terima kasih atas bimbingan nya selama ini.
Kami selaku penulis mengharapkan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua yang membacanya.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar